Cabai habanero adalah varian cabai dari spesies Capsicum chinense. Saking pedasnya, cabai ini bahkan sempat disebut sebagai yang terpedas di dunia. Seberapa pedas cabe Habanero? Sudah pernah coba? Sebelum mencoba mari kita lihat dulu sejarah tanaman cabai ini.
Cabai berasal dari benua Amerika, khususnya dari wilayah yang kini kita kenal sebagai Meksiko dan bagian utara Amerika Selatan. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa cabai telah digunakan dalam makanan oleh penduduk asli Amerika sejak lebih dari 6.000 tahun yang lalu.
Cabai masuk ke Indonesia dan Asia Tenggara dibawa oleh penjelajah Spanyol dan Portugis pada abad ke 15. Segera saja cabai diadopsi ke dalam masakan lokal di banyak negara di Indonesia dan Asia Tenggara. Masyarakat lokal mulai mengembangkan berbagai cara dan resep untuk mengolah cabai, yang menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari kuliner di wilayah-wilayah tersebut.
Asal-usul Habanero
Dikutip dari laman Pepperscale, pada dasarnya habanero diperkirakan berasal dari wilayah Amazonas, Peru. Namun, habanero seringkali dianggap sebagai cabai dari Meksiko.
Habanero bukanlah jenis baru, faktanya, arkeolog Meksiko menemukan cabai ini telah tumbuh sejak ribuan tahun lalu. Nama habanero sendiri diambil dari nama kota Havana di Kuba.
Cabai habanero banyak ditanam di Amerika Selatan dan Tengah, dengan semenanjung Yucatan sebagai daerah penghasil terbesar. Habanero dapat ditemukan dalam warna merah, oranye, coklat tua, hingga hitam.
Jenis habanero oranye umumnya memiliki rasa manis mirip buah tropis. Rasa manis tersebut dilengkapi aroma smoky, sehingga cita rasa habanero cocok dipadukan bersama apel atau jeruk. Karena rasanya yang eksotis, habanero juga kerap dijadikan sebagai bahan untuk saus sambal.
Seberapa pedas cabai habanero?
Rasa pedas habanero mencapai 76 kali lebih pedas dibandingkan cabe jalapeno biasa. Bahkan di tingkat ekstrem, habanero bisa 140 kali lipat lebih pedas. Namun pedasnya Habanero masih 10 kali lebih ringan dibandingkan cabai Ghost Pepper.
Jenis-jenis Cabai Habanero
Cabe Habanero terbagi atas beberapa jenis. Dikutip dari laman Pepperscale, berikut klasifikasi 7 jenis Habanero:
- Orange Habanero
Orange Habanero atau Habanero oranye merupakan tipe cabe Habanero yang paling umum ditemukan. Jenis Habanero satu ini memiliki rasa pedas yang hot sekaligus manis. - Caribbean Red Habanero
Jauh lebih pedas dibanding tipe Orange Habanero sebelumnya, Habanero merah Karibia biasanya digunakan sebagai campuran hidangan salsa khas Amerika Latin. - Red Savina Habanero
Sebelum hadirnya cabe Ghost Pepper, cabe Red Savina Habanero terlebih dulu memegang tahta sebagai jenis cabe terpedas. Red Savina Habanero hampir dua kali lipat lebih pedas dari cabai habanero oranye. Cabe ini dibudidayakan di wilayah California dan Amerika Tengah, melalui proses pembiakan yang selektif. - Cabe Scotch Bonnet
Terlepas dari perbedaan bentuknya, cabe Scotch Bonnet masih tergolong sebagai salah satu ragam Habanero. Penamaan cabe Scotch Bonnet terinspirasi dari bentuknya yang mirip dengan topi tam o’shanter dari Skotlandia. Cabe satu ini populer di daerah Karibia dan identik dengan masakan tradisional Jamaika. - Chocolate Habanero
Satu lagi jenis Habanero yang identik dengan masakan Jamaika yaitu Habanero coklat. Habanero cokelat memiliki rasa yang lebih pekat dan pedas dibandingkan Habanero biasa. - Peruvian White Habanero
Dibandingkan jenis Habanero lainnya, Habanero putih asal peru ini relatif jarang ditemukan. Meskipun demikian, rasa peruvian white Habanero tidak kalah pedas dari habanero pada umumnya. - Roatan Pumpkin Habanero
Warnanya yang oranye menyerupai labu, membuat jenis Habanero satu ini disebut dengan nama pumpkin. Sementara itu, kata ‘Roatan’ pada nama Habanero ini diambil dari daerah asalnya, yaitu Pulau Roatan di pesisir Honduras.
Itu dia serba-serbi seputar cabai habanero yang pernah dinobatkan sebagai cabe terpedas di dunia. Apakah kamu berani memakan cabe satu ini?
Leave a Reply